Teknik Tenaga Listrik
ITB
Apakah Teknik Tenaga Listrik itu?
Ini adalah salah satu program studi yang ditawarkan oleh Institut Teknologi Bandung Di tahun pertama, belajar :
Ini adalah salah satu program studi yang ditawarkan oleh Institut Teknologi Bandung Di tahun pertama, belajar :
1.
Dasar
Rangkaian Elektrik
2.
Kalkulus
3.
Fisika
Dasar
4.
Kimia
Dasar
5.
Pengenalan
Teknologi Informasi
6.
Konsep
Pengembangan Ilmu Pengetahuan
7.
Sistem
Alam Semesta
8.
Olahraga
Teknik Tenaga Listrik adalah salah satu cabang keilmuan dari Teknik Elektro. Bahkan, kalau kita telisik balik ke belakang, Teknik Elektro itu lahir karena dua hal : perkembangan pemanfaatan tenaga listrik, dan pengolahan sinyal untuk telekomunikasi jarak jauh. Sisanya itu lahir belakangan, alias untuk mendukung keduanya. Barulah ilmu-ilmu Elekto lainnya seperti Elektronika, Sistem Kendali, dsb,
Kita singkat Teknik Tenaga Listrik sebagai TTL saja ya.
Kalau kamu bertanya, apa sih fokus utama dari TTL ini? Fokus utamanya adalah penghematan energi listriksemaksimal mungkin. Yap, pola pikir kita adalah bagaimana daya elektrik itu bisa mengalir, tanpa kehilangan sedikitpun sebisa mungkin, dari pembangkitan listrik hingga ke rumah. Atau ke industri di dekat rumah.
Selain fokus utama tersebut, ada satu hal utama yang harus kita perhatikan. Besaran-besaran yang ada di TTL umumnya tidak main-main. Semua cukup besar. Tegangan ardenya sudah ratusan KiloVolt, arus sudah puluhan KiloAmpere, daya sudah MegaWatt, dan lain sebagainya. Sehingga, kita harus memperhatikan unsur-unsur keamanan dalam mengolah semua satuan-satuan ini. Dalam kasus normal, tentu udara tidak akan bisa menghantarkan listrik bukan? Dalam kasus yang tidak normal, yaitu kasus yang kita temui sehari-hari di TTL, udara bisa saja menghantarkan listrik.
dua kata kunci :
1. Hal utama = efisiensi energi listrik
2. Perhatian utama = besaran yang sangat besar
Kemudian terakhir bila kita berbicara tentang TTL, maka kita tidak bisa tidak berpikir sistem. Inilah yang menjadi pembeda yang cukup jelas dengan ke-elektro-teknik-an yang lain. Perbedaan skala TTL sudah dalam cakupan sistem yang sangat luas. Rangkaian listrik yang kita analisis tidak sesederhana rangkaian Kirchoff. Akan tetapi, kita sudah berbicara dalam cakupan yang sangat luas. Bicara tentang satuan terkecil? Mungkin saja sudah level industri. Berbicara yang sedikit besar? Mungkin saja sistem distribusi listrik satu kecamatan. Satu kecamatan bisa ada beberapa ratus/ribu rumah. Naik level lagi jadi satu propinsi. Lintas Propinsi. Lintas Pulau. Sistem Jawa-Bali, dan seterusnya.
Skala yang sangat besar, mengakibatkan kita tidak hanya memikirkan aspek teknis, melainkan aspek ekonomi, lingkungan, fenomena alam, legal, sosial, politik, dan sebagainya. Hingga, kata kunci ketiga :
3. Cakupan = sistem, multi-disiplin
bersatu padu menjadi satu, membentuk Teknik Tenaga Listrik.
mata kuliah tingkat dua :
1.
Rangkaian
Elektrik
2.
Medan
Elektromagnetik
3.
Elektronika
4.
Matematika
Teknik
5.
Rekayasa
Termal & Mekanika Fluida
6.
Sinyal
dan Sistem
7.
Sistem
Pengukuran & Mikroprosessor
8.
Sistem
Digital
Di tingkat dua akan dibekali dengan skill-skill analisis dasar untuk selanjutnya diterapkan di tingkat tiga dan seterusnya .
Barulah di tingkat tiga kuliah POWER seutuhnya. Dan tingkat-tingkat selanjutnya.
Mesin-Mesin Elektrik : adalah pelajaran mesin beririsan dengan listrik. Sangat kuat fisikanya. Mekanika mungkin ya. Kita enggak hanya menganalisis rangkaian listriknya, tetapi bagaimana di dalamnya ada medan elektromagnetiknya (yang menjadi jantung utama menggerakan motor listrik ini), lalu bagaimana hubungan torsi dengan daya masukannya, kestabilanny. Cukup kompleks.
Analisis Sistem Tenaga. kuliah analisis terkompleks di power (sejauh ini). Kita melihat bagaimana suatu rangkaian listrik raksasa, bernama sistem tenaga. Kita melihat bagaimana pengaruhnya bila terjadi gangguan pada generator, apa yang harus dilakukan supaya sistem tenaga stabil, bagaimana jika terjadi gangguan pada saluran transmisi, gardu induk, melakukan analisis perhitungan dayanya, dan pada intinya, akan mengerti apa yang terjadi di balik terjadinya...mati lampu. Oh ya, kita juga melihat operasi ekonomi tenaga listrik juga, strategi pengendalian frekuensi oleh PLN.
Teknik Tegangan Tinggi. bagaima mengurus suatu tegangan yang tinggi. Arus yang tinggi, bagaimana mengukurnya, apa fenomena-fenomena alam yang terkait, kekuatan material isolasinya, sampai akhirnya teman-teman akan mengerti begitu melihat tiang-tiang listrik .
Elektronika
Daya. Ini juga adalah salah
satu jantungnya TTL. Di kuliah inilah teman-teman akan belajar konversi daya
elektrik dari satu bentuk ke bentuk lainnya (AC-DC, DC-AC, AC-AC, DC-DC),
dengan efisiensi yang semaksimal mungkin. pentingnya memaksimalkan efisiensi
daya listirk, powerbank, charger, mobil listrik,
pembangkitan listrik tenaga terbarukan, dan banyak hal-hal di ketenagalistrikan
Pembangkitan Tenaga Listrik. Mulai dari PLTA, PLTU, PLTN, daan PLT-PLT energi lainnya. tidak hanya diajarkan mekanisme pembangkitannya juga, tetapi juga bagaimana operasi ekonomiknya, mengatur cashflow suatu proyek, melakukan perencanaan pendirian suatu pembangkitan dari nol .
kuliah-kuliah lainnya;
1. Proteksi Sistem Tenaga Listrik
2. Distribusi Sistem Tenaga Listrik
3. Pembangkit non-Konvensional
praktikumnya dengan resistor dan trafo sebesar kulkas setengah pintu. membangkitkan petir dalam skala yang sangaat kecil.
menyimulasikan hal-hal terjadi di sekitar kita, misalkan suatu generator terkena gangguan. Misalkan saja Paiton...Paiton tidak bisa menyuplai daya listrik yang dibutuhkan. Apa yang terjadi? dibutuhkan pemadaman bergilir untuk itu. Beberapa daerah akan dipadamkan secara bergantian supaya sistemnya stabil. Ada lagi, misalkan saluran transmisi di jalan tol Cipularang putus terkena angin ribut. Apa yang terjadi? Kestabilan terganggu, misalkan, lalu terjadi undervoltage di daerah industri Karawang misalkan, maka dibutuhkan lagi-lagi pemadaman supaya sistem tetap stabil.
Menguji motor listrik. Motor induksi, motor yang menjadi jantung utama di berbagai industri-industri di seluruh dunia ini, misalkan saja untuk memompa minyak, atau memutar mollen semen. Kita akan menguji dan menentukan parameter-parameter motor ini.
Belum lagi setiap praktikum di laboratorium konversi energi, kita akan menemukan panel-panel listrik yang besar-besar.Termasuk beberapa mitos-mitos yang ternyata menjadi nyata, seperti :
1. Lab. Konversi Energi Listrik (LPKEE) ITB merupakan Lab yang pernah jadi lab terbesar di Asia Tenggara.
2. Di LPKEE, ada satu switch, yang bila kita tekan, maka listrik di setengah ITB akan mati.
3. Masih di LPKEE, ada sebuah mesin (sebenarnya Motor Induksi) yang saking besarnya dinamakan MESIN WAKTU. Yap, mesin waktu. Mesin ini sangat besar, hingga terakhir dihidupkan adalah tahun 70-an, saat gedung-gedung di ITB belum sebanyak sekarang dan kebutuhan listriknya masih minimal. Kebayang dong, kalau sekarang dihidupkan, rasa-rasanya di ITB akan terjadi undervoltage.
4. Masih di LPKEE, alat-alatnya semua walau sudah lebih tua, tetapi masih andal dan sangat mumpuni untuk praktikum. trafonya, mesin-mesinnya. Walau kebanyakan alat-alat tsb sudah menjadi museum dan kini sudah diremajakan menjadi yang lebih canggih.
5. Beralih ke praktikum tegangan tinggi.
Pembangkitan Tenaga Listrik. Mulai dari PLTA, PLTU, PLTN, daan PLT-PLT energi lainnya. tidak hanya diajarkan mekanisme pembangkitannya juga, tetapi juga bagaimana operasi ekonomiknya, mengatur cashflow suatu proyek, melakukan perencanaan pendirian suatu pembangkitan dari nol .
kuliah-kuliah lainnya;
1. Proteksi Sistem Tenaga Listrik
2. Distribusi Sistem Tenaga Listrik
3. Pembangkit non-Konvensional
praktikumnya dengan resistor dan trafo sebesar kulkas setengah pintu. membangkitkan petir dalam skala yang sangaat kecil.
menyimulasikan hal-hal terjadi di sekitar kita, misalkan suatu generator terkena gangguan. Misalkan saja Paiton...Paiton tidak bisa menyuplai daya listrik yang dibutuhkan. Apa yang terjadi? dibutuhkan pemadaman bergilir untuk itu. Beberapa daerah akan dipadamkan secara bergantian supaya sistemnya stabil. Ada lagi, misalkan saluran transmisi di jalan tol Cipularang putus terkena angin ribut. Apa yang terjadi? Kestabilan terganggu, misalkan, lalu terjadi undervoltage di daerah industri Karawang misalkan, maka dibutuhkan lagi-lagi pemadaman supaya sistem tetap stabil.
Menguji motor listrik. Motor induksi, motor yang menjadi jantung utama di berbagai industri-industri di seluruh dunia ini, misalkan saja untuk memompa minyak, atau memutar mollen semen. Kita akan menguji dan menentukan parameter-parameter motor ini.
Belum lagi setiap praktikum di laboratorium konversi energi, kita akan menemukan panel-panel listrik yang besar-besar.Termasuk beberapa mitos-mitos yang ternyata menjadi nyata, seperti :
1. Lab. Konversi Energi Listrik (LPKEE) ITB merupakan Lab yang pernah jadi lab terbesar di Asia Tenggara.
2. Di LPKEE, ada satu switch, yang bila kita tekan, maka listrik di setengah ITB akan mati.
3. Masih di LPKEE, ada sebuah mesin (sebenarnya Motor Induksi) yang saking besarnya dinamakan MESIN WAKTU. Yap, mesin waktu. Mesin ini sangat besar, hingga terakhir dihidupkan adalah tahun 70-an, saat gedung-gedung di ITB belum sebanyak sekarang dan kebutuhan listriknya masih minimal. Kebayang dong, kalau sekarang dihidupkan, rasa-rasanya di ITB akan terjadi undervoltage.
4. Masih di LPKEE, alat-alatnya semua walau sudah lebih tua, tetapi masih andal dan sangat mumpuni untuk praktikum. trafonya, mesin-mesinnya. Walau kebanyakan alat-alat tsb sudah menjadi museum dan kini sudah diremajakan menjadi yang lebih canggih.
5. Beralih ke praktikum tegangan tinggi.
Pengertian:
1. Mengapa terjadi mati lampu
2. Mengapa petir menyambar
3. Apa yang terjadi dibalik pembangkit-pembangkit
4. Betapa pentingnya hemat listrik
5. Apa saja yang terjadi di balik charger HaPe
6. Mengapa Powerbank abal-abal bisa merusak batere kita
7. Apa saja sih komponen-komponen di tiang listrik
8. Membenarkan alat-alat listrik
Hampir semuanya, kini membutuhkan listrik untuk dunia yang lebih baik .
1. Mengapa terjadi mati lampu
2. Mengapa petir menyambar
3. Apa yang terjadi dibalik pembangkit-pembangkit
4. Betapa pentingnya hemat listrik
5. Apa saja yang terjadi di balik charger HaPe
6. Mengapa Powerbank abal-abal bisa merusak batere kita
7. Apa saja sih komponen-komponen di tiang listrik
8. Membenarkan alat-alat listrik
Hampir semuanya, kini membutuhkan listrik untuk dunia yang lebih baik .
KAMUS
ISTILAH PERKULIAHAN
Mata Kuliah
Mudahnya, mata kuliah sama saja dengan mata pelajaran untuk anak
sekolah. Bedanya, kalau waktu masih sekolah, jadwal pelajaran ditentukan oleh
pihak sekolah, siswa tinggal mengikuti. Sementara, saat kuliah, pihak kampus
memang sudah menentukan jadwal perkuliahan, tapi mahasiswa bebas memilih mata
kuliah yang ingin ia ambil serta waktunya, asal sesuai dengan peraturan
akademik.
SKS
SKS adalah kependekan dari satuan kredit semester dan
dinyatakan dalam angka. Secara sederhana, SKS ini bisa diartikan sebagai bobot
mata kuliah. Semakin banyak SKS berarti semakin penting mata kuliah tersebut.
Karena, semakin tinggi bobot SKS-nya, maka semakin besar pengaruh nilai mata
kuliah tersebut terhadap IP (indeks prestasi). Misalnya rata-rata
mata kuliah yang kita ambil bernilai 2-3 SKS dengan nilai sebagian besar A atau
AB, tapi ternyata dalam satu mata kuliah berbobot 6 SKS (jumlah SKS-nya besar
berarti mata kuliah utama) kita mendapat nilai C atau D, maka IP keseluruhan
bisa ikut jeblok karena mata kuliah tersebut.
Satu satuan SKS sendiri biasanya ditentukan berdasarkan durasi
kuliah tatap muka, yakni 50 menit per minggu. Berarti, untuk mata kuliah 2 SKS,
kita harus mengikuti perkuliahan selama 100 menit tiap minggunya. Ada juga yang
dihitung berdasarkan waktu pengerjaan tugas mandiri di rumah (seperti PR) atau
tugas kelas, namun jarang sekali dipakai.
SKS ini juga turut mempengaruhi singkat atau lamanya waktu
perkuliahan kita. Tidak seperti saat sekolah, SMA misalnya, dimana kita sudah
ditentukan untuk lulus setelah tiga tahun (kecuali tinggal kelas), saat kuliah
kita bisa membuat sendiri perhitungan waktu kelulusan kita melalui jumlah SKS
yang kita ambil tiap semesternya. Jumlah SKS yang memenuhi syarat kelulusan
untuk jenjang S1 adalah 144 SKS yang ditempuh dalam waktu normal 8 semester (4
tahun). Berarti, rata-rata tiap semester kita mengambil 18 SKS. Kalau dalam
beberapa semester kita mengambil lebih dari jumlah tersebut, misalnya 22 atau
24 SKS, tentu kita bisa lulus kuliah kurang dari delapan semester.
Tetapi, tentu saja ketentuan pengambilan jumlah SKS tersebut harus
tetap mengacu pada peraturan akademis. Seperti misalnya di kampus saya, ada
pembatasan pengambilan SKS berdasarkan nilai IP semester sebelumnya (IP ≥ 3,00 SKS max. 24; IP 2,5-2,99 SKS max. 20; IP 0-2,49 SKS max.
16). Selain itu perlu diperhatikan juga syarat-syarat pengambilan mata kuliah,
misalnya mata kuliah semester ganjil biasanya tidak boleh diambil saat semester
genap dan sebaliknya, serta beberapa mata kuliah yang memiliki prasyarat
(misalnya harus sudah lulus mata kuliah yang lain terlebih dahulu dsb.).
|
Contoh
KRS.
|
FRS/ KRS
Kalau di kampus saya sebutannya FRS, kependekan dari Formulir
Rencana Studi. Ada juga yang menyebut KRS, Kartu Rencana Studi.
Tapi intinya kurang lebih sama. Sesuai namanya, rencana studi, FRS ini adalah
isian rencana akademik kita selama satu semester, meliputi mata kuliah yang
kita ambil, jumlah sks, jadwal perkuliahan, dsb. Proses ini umumnya sudah
dilakukan secara online oleh masing-masing perguruan tinggi.
Selama proses ini berlangsung, kita disarankan untuk berkonsultasi
terhadap dosen wali (seperti wali kelas saat sekolah) agar kita bisa dapat
gambaran tentang mata kuliah yang akan kita ambil atau bagaimana supaya kita tidak
kesulitan dengan pilihan tersebut setelah masa perkuliahan berjalan. Dosen wali
pulalah yang nantinya akan menyetujui dan memvalidasi FRS kia sebagai syarat
agar kita dapat mengikuti perkuliahan.
Biasanya, KRS ini harus dicetak melalui badan akademik untuk digunakan misalnya saat UTS atau UAS (ditunjukkan pada pengawas sebagai salah satu syarat mengikuti ujian). Tapi rasanya aturan itu tidak berlaku sama untuk semua kampus. Saya sendiri sampai saat ini hampir tidak pernah minta cetakan KRS. Buat apa, wong UAS-nya aja nggak ada.
Biasanya, KRS ini harus dicetak melalui badan akademik untuk digunakan misalnya saat UTS atau UAS (ditunjukkan pada pengawas sebagai salah satu syarat mengikuti ujian). Tapi rasanya aturan itu tidak berlaku sama untuk semua kampus. Saya sendiri sampai saat ini hampir tidak pernah minta cetakan KRS. Buat apa, wong UAS-nya aja nggak ada.
IP
IP merupakan singkatan dari indeks prestasi atau
gampangnya nilai. Pada akhir semester, kita akan tahu nilai kita untuk
masing-masing mata kuliah yang kita ikuti dan dinyatakan dalam huruf (A, AB, B,
BC, C, D, dst.). Masing-masing huruf tersebut mewakili nilai dalam rentang
angka tertentu, contohnya huruf A untuk nilai 80-100, AB untuk 70-79, dst.
Nilai dari masing-masing mata kuliah tersebut kemudian dikalkulasikan terhadap
proporsi SKS-nya serta jumlah total SKS yang kita ambil dalam satu semester
tersebut, lalu didapatkanlah nilai IP ini yang dinyatakan dalam angka (maksimal
4,00). Umumnya, yang dianggap bagus adalah IP 3,00 ke atas, sebab angka
demikian mencakup nilai mata kuliah yang rata-rata AB atau A.
IP sendiri ada dua jenis, IPS
(indeks prestasi semester) dan IPK (indeks prestasi kumulatif).
IPS dihitung berdasarkan nilai yang kita dapat dalam satu semester. Sementara
itu, IPK adalah perhitungan nilai selama jangka waktu perkuliahan total yang
telah kita ikuti.
Transkrip
Transkrip sama saja dengan rapor sekolah yang memuat nilai-nilai
kita selama kuliah. Transkrip biasa dapat dilihat lalu dicetak secara online
untuk kepentingan-kepentingan nonformal. Untuk kepentingan yang lebih resmi,
transkrip yang valid hanya dapat dimohon oleh mahasiswa dan dikeluarkan
melalui BAAK (Badan Administrasi Akademis & Kemahasiswaan).
Asistensi
Asistensi adalah proses bimbingan kepada dosen atau asisten dosen
terkait tugas yang sedang kita kerjakan. Dalam asistensi ini, kita tidak hanya
mendapat pengetahuan tentang cara pengerjaan tugas yang benar atau koreksi saat
ada kesalahan. Seringkali, dosen juga memberi kita ilmu tambahan yang tidak
disampaikan di kelas atau pengalaman-pengalaman pribadinya dalam bidang yang
sedang dibahas.
Asistensi ini sangat penting bagi mahasiswa. Ilmu yang disampaikan
dosen pada saat asistensi biasanya lebih spesifik dan mendalam, serta
penyerapannya bisa lebih efektif karena disampaikan pada kelompok kecil
mahasiswa saja, tidak seperti pada kelas besar. Selain itu, dosen bisa memberi
masukan yang spesifik pada tugas yang kita buat, sehingga kita bisa mengerjakan
tugas dengan efektif dan efisien, tepat seperti kompetensi yang diharapkan
Makasih banget kak atas posting-annya. Motivation booster parah. Kakak ITB teknik tenaga listrik juga kah?
BalasHapus