Macam-macam Toren atau
Tandon Air
Cara Kerja Kontrol Level
Tangki Air ( Merk Radar )
Tangki
penampungan air atau sering disebut toren atau tandon sangat umum dipakai di
perumahan. Fungsinya cukup vital sebagai cadangan air yang siap digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga sehari-hari, terutama bila terjadi masalah dengan suplai
dari pompa air atau karena pemadaman listrik. Keuntungan lainnya adalah juga
dalam sisi penghematan listrik karena pompa air tidak sering start-stop dalam interval singkat
saat berlangsung pemakaian air.
Umumnya toren air dikontrol
secara otomatis oleh suatu mekanisme pengaturan yang akan mengisi air bila
volume air tinggal sedikit dan menghentikannya bila sudah penuh. Cukup
merepotkan bila kontrol pengisian air dilakukan manual oleh penghuni rumah.
Karena selain harus menunggu sekian lama sampai air mulai naik hingga keluar di
keran air, juga air yang sudah penuh berpotensi terbuang disebabkan penghuni
rumah lupa untuk mematikan pompa air.
Cara kerja mekanisme
pengaturan level air ini cukup sederhana dan semoga bisa dipahami dengan mudah.
Mari kita kupas mengenai sistem kontrol level otomatis ini dan mudah-mudahan
bisa bermanfaat terutama saat ada masalah dengan alat ini.
Model
Pengaturan Level Air
Ada dua model kontrol level
yang banyak digunakan. Yang pertama adalah menggunakan ball-floater dan
yang kedua menggunakan level switch.
Kontrol
Level Model Ball-Floater
Model ball-floater berbentuk
bola pelampung yang mengatur buka-tutup air sesuai dengan level air dalam
toren. Sistem ini murni mekanis. Saat level air dalam toren turun mencapai
level low dari ball-floater, maka alat ini secara
mekanis akan membuka aliran air untuk pengisian. Bila level air sudah mencapai
level high dari ball-floater, maka aliran air akan
ditutup secara mekanis juga. Jadi sistem kerjanya adalah keran yang bisa buka-tutup
secara otomatis. Kelemahan model ini adalah mudah bocor pada bagian keran
tersebut, karena dia juga harus bisa menahan tekanan air dalam pipa yang keluar
dari mesin pompa air.
Model ball-floater tidak
berhubungan langsung dengan mesin pompa air. Start-stop mesin
pompa air terjadi karena faktor tekanan air dalam pipa yang sudah cukup tinggi
disebabkan aliran air ditutup oleh keran ball-floater.
Tangki
Air dengan Level Control Switch
Sedangkan model Level
Switch menggunakan kontak relay yang bersifat
elektrik, dan ada juga yang menyebutnya liquid level relay. Merk
“Radar”. Hampir mirip dengan model ball-floater, hanya saja bola
pelampungnya diganti dengan 2 buah “sinker” (pemberat) yang dipasang
menggantung dalam satu tali. Kemudian sistem pengaturannya menggunakan kontakrelay yang
dihubungkan dengan mesin pompa air melalui kabel listrik. Saat level air di
toren rendah maka mesin air akan start dan kemudian stop bila
levelnya sudah tinggi, sesuai dengan setting posisi dari dua
buah sinker tersebut. Sistem ini relatif lebih handal dalam menghindari
kebocoran seperti pada model ball-floater, karena mesin pompa air
bisa dimatikan secara langsung. Untuk lebih jelasnya mengenai model ini,
silahkan dilanjut.
Cara
kerja Level Control Switch
gambar ini,
sistem level switch mempunyai cara kerja yang cukup sederhana.
Saat air mencapai setengah dari pemberat yang bawah (level low)
maka dua pemberat (sinker) akan menggantung dimana total beratnya
akan mampu menarik switch yang ada pada switch
body di bagian atas. Switch yang tertarik pemberat
akan membuat kontak relay menjadi close dan
arus listrik akan mengalir melalui kabel ke mesin pompa air yang
kemudian start dan mengisi air ke dalam toren hingga mencapai
level high.
Saat air mendekati
level high, maka pemberat bagian bawah akan mengambang dan saat
level air mencapai setengah dari pemberat bagian atas maka level
switch akan kembali ke posisi awal (dengan bantuan pegas yang ada
dalam switch body) sehingga kontak relay akan
menjadi open dan arus listrik terputus sehingga mesin pompa
air stop secara otomatis.
Batas level high dan
level low dalam toren ini dapat di-setting sesuai
keinginan, dengan mengatur ketinggian dari dua pemberat ini. Cukup dengan
mengatur panjang talinya dan kemudian dikencangkan kembali ikatannya.
Jika setting level low-nya
dinaikkan (pemberat bagian bawah posisnya lebih naik), maka volume air dalam
toren akan masih tersisa banyak sesaat sebelum air diisikan kembali. Begitu
pula jika setting level high-nya dinaikkan (dengan
menaikkan lagi posisi pemberat bagian atas), maka volume air akan bisa
mendekati maksimum kapasitas yang bisa ditampung dalam toren sesaat setelah
mesin air dimatikan.
Hanya
perlu diperhatikan, bila jarak antara kedua pemberat sangat pendek (sehingga
jarak level low dan highberdekatan) maka akibatnya
interval pengisian air akan lebih singkat sehingga mesin pompa air akan semakin
sering start-stop. Apalagi jika toren yang digunakan memiliki
kapasitas kecil, misalnya 250 liter. Ingat, startmesin pompa air
akan menyerap daya listrik yang cukup besar Karena itu setting pemberat
ini lebih disesuaikan pada kebutuhan dengan pertimbangan aspek volume cadangan
air dalam toren dan penghematan daya listrik.
Bagian-bagian Level
Control Switch
Bagian yang terpasang di
sebelah dalam toren adalah dua buah sinker dan L shape
bracket. Sedangkan switch body dan water proof
cover dipasang pada bagian luar. Perlu diperhatikan pemasangan water
proof cover ini harus benar-benar baik, karena letaknya yang ada
dibagian luar akan terkena panas dan hujan (toren biasanya dipasang diluar),
sedangkan di dalamnya terdapat terminal kabel listrik dari kontak relay.
Pada switch body,
terdapat dua pasang terminal untuk kabel listrik yaitu terminal A1-A2 dan
B1-B2. Dua pasang terminal ini merupakan dua macam kontak relay yang
mempunyai fungsi berkebalikan. Untuk keperluan yang paling umum gunakan
terminal A1-A2, karena fungsi ini yang sesuai dengan cara kerja level
switch seperti dijelaskan pada bagian sebelumnya. Selain itu pihak
pabrik pembuat biasanya mempermudah konsumen dengan memberikan tanda dengan
hanya memasang 2 buah baut saja pada terminal A1-A2.
Penjelasan mengenai dua
pasang terminal ini adalah sebagai berikut :
Pada saat air mencapai
level low, maka dua pemberat tadi akan menarik level
switch kearah bawah dan kontakrelay A1-A2 akan terhubung,
sedangkan kontak relay B1-B2 akan terputus. Karena itu listrik
akan mengalir dan mesin pompa air akan start.
Saat air mencapai
level high, maka dua pemberat tadi akan mulai mengambang dan level
switch akan kembali ke posisi semula dengan bantuan pegas. Akibatnya
kontak relay A1-A2 akan terputus dan sebaliknya kontak relayB1-B2
akan terhubung. Sehingga aliran listrik akan terputus dan mesin pompa air akan
mati.
Semoga bermanfaat bagi
anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar